Rabu, 24 September 2014

DEPRESI POST PARTUM




Depresi postpartum dialami 20% ibu yang baru melahirkan, menurut Boback & Jensen (1993). Depresi dapat digambarkan sebagai perasaan sedih, galau, tak bahagia, susah atau kehilangan semangat hidup. Kebanyakan dari kita merasakan hal seperti ini pada suatu periode singkat di dalam suatu waktu. Biasanya gejala akan tampak pada bulan pertama setelah melahirkan, bisa hingga bayi berumur satu tahun.
 A. Penyebab depresi
Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Banyak alasan yang dapat dikemukakan sebagai penyebab perempuan menderita depresi. Perubahan hormone atau kejadian di dalam kehidupan yang menimbulkan stress seperti saat kematian keluarga, menyebabkan perubahan kimiawi di dalam otak yang mengarah menuju depresi. Setelah melahirkan perubahan hormonal yang terjadi dalam tubuh perempuan dapat memicu terjainya depresi. Selama kehamilan terjadi lonjakan jumlah estrogen dan progesterone. Dalam jangka waktu 24 jam setelah melahirkan, jumlah estrogen dan progesterone kembali normal seperti saat sebelum kehamilan.
 Faktor lain yang dapat menyebabkan depresi
  1. Kelelahan setelah melahirkan, berubahnya pola tidur dan kurang istirahat, seringkali menyebabkan ibu yang baru melahirkan belum kembali ke kondisi normal meskipun setelah berminggu-minggu dari saat melahirkan
  2. Kegalauan dan kebingungan dengan kelahiran bayi yang baru, perasaan tidak percaya diri dengan kemampuan diri untuk dapat merawat bayi yang baru sementara masih merasa bertanggung jawab dengan semua pekerjaan yang ada
  3. Perasaan stress dari perubahan dalam pekerjaan maupun kerutinan dalam rumah tangga. Sementara banyak perempuan yang merasa berkewajiban untuk menjadi super women yang tidak realistis dan sulit dicapai, malahan akan menambah stress yang ada
  4. Perasan kehilangan akan identitas diri, akan kemampuan diri akan figure tubuh sebelum kehamilan, akan perasaan dapat mengontrol diri sebelum kehamilan, akan perasaan menjadi kurang menarik
  5. Kurangnya waktu untuk diri sendiri, tidak dapatnya mengontrol waktu sebagaimana yang dapat dilakukan sebelum dan selama kehamilan, harus tinggal di dalam rumah dalam jangka waktu yang lama, juga kekurangan waktu probadi dengan orang yang dicintai selain dari bayi yang baru lahir


B. Gejala depresi
  1. Perasaan sedih, tidak berdaya dan galau
  2. Sering menangis
  3. Tidak ada energy dan motivasi hidup
  4. Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
  5. Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
  6. Sulit untuk fokus, mengingat atau mengambil keputusan
  7. Rasa tidak berharga dan bersalah
  8. Kehilangan semangat atau kenyamanan dalam beraktifitas
  9. Menjauhkan diri dari teman atau keluarga
  10. Sakit kepala, nyeri di dada, jantung berdebar-debar dan nafas cepat
Setelah melahirkan, gejala lain dari depresi dapat termasuk ketakutan untuk menyakiti bayi dan dirinya sendiri (rasa ingin bunuh diri) dan tidak ada ketertarikan pada bayi.
2.3  PERAN BIDAN
1.      Menjalin hubungan baik dengan keluarga dalam mengembangkan upaya menjalin kasih sayang dengan bayinya
2.      Hal ini merupakan tanda awal kesulitan dalam pengasuhan anak di masa yang akan datang.
3.      Waspada terhadap reaksi negatif yang menonjol dari orang tua, seperti :
a.   Perilaku negatif orang tua
b.   Sikap verbal dan nonverbal
c.   Interaksi yang tidak mendukung (tidak menyentuh bayinya)
d.   Ucapan kekecewaan/merendahkan
4.      Upaya memperkokoh hubungan bayi dengan orang tuanya (seperti menggendong, mengajak bayinya bercerita, dan sebagainya)
5.      Mendorong orang tua untuk melihat dan memeriksa bayi mereka dengan komentar positif tentang bayinya.
6.      Berikan anjuran-anjuran/advice pada ibu dan keluarga :
a.   Anjurkan pada ibu untuk melepaskan saja emosi, tidak perlu ditahan-tahan. Ingin menangis, marah, lebih baik dekspresikan saja.
b.   Usahakan agar ibu mendapatkan istirahat yang cukup (kalau ada kesempatan gunakan untuk tidur, walaupun hanya 10 menit)
c.   Berikan motivasi pad ibu, agar ibu menyadari badai pasti berlalu. Rasa sakit setelah melahirkan pasti akan sembuh, rasa sakit ketika awal-awal memberi ASI pasti akan hilang, teror tangis bayi lambat laun akan berubah menjadi ocehan dan tawa yang menggemaskan, bayi yang “menjengkelkan”, beberapa bulan lagi akan menjadi bayi mungil yang menakjubkan, dan lain-lain

d.   Minta bantuan orang lain, misalnya kerabat atau teman untuk membantu mengurus si kecil
e.   Ibu yang baru saja melahirkan sangat butuh instirahat dan tidur yang cukup. Lebih banyak istirahat di minggu-minggu dan bulan-bulan pertama setelah melahirkan, bisa mencegah depresi dan memulihkan tenaga yang seolah terkuras habis
f.    Hindari makan manis serta makanan dan minuman yang mengandung kafein, karena kedua makanan ini berfungsi untuk memperburuk depresi.
g.   Konsumsi makanan yang bernutrisi agar kondisi tubuh cepat pulih, sehat dan segar
h.   Coba berbagi rasa dengan suami atau orang terdekat lainnya, dukungan dari mereka bisa membantu mengurangi depresi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar