Jumat, 18 Juli 2014

UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF MENURUT LEAVEL DAN CLARK (HEALTH PROMOTION)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada peningkatan upaya promotif dan preventif, di samping peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat, utamanya penduduk miskin. Peningkatan kesehatan masyarakat, meliputi upaya pencegahan penyakit menular ataupun tidak menular, dengan cara memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi, perilaku, dan kewaspadaan dini.
Pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dapat dilakukan dengan berdasarkan tingkat pencegahan sebagai upaya promotif dan preventif.

B.    Tujuan
1.     Tujuan Umum
Memenuhi tugas terstruktur mata kuliah “ Kesehatan Reproduksi “ yang berjudul “ Upaya promotif dan preventif kesehatan “
2.     Tujuan Khusus
a)     Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan kepada mahasiswi untuk mengetahui mengenai pengertian dari kesehatan, serta upaya promotif dan preventif.


C.    Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian kesehatan, promotif dan preventif
2.     Pembahasan tentang Healt promotion.
3.     Bagaimana upaya promotif dan preventif di Indonesia


D.    Manfaat
1.     Sebagai  pengembangan bahan masukan atau pengkajian baru khususnya ilmu  kebidanan.
2.     Menjadi sumber informasi bagi mahasiswi Akbid Kholisatur Rahmi Binjai.
3.     Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dengan topik upaya promotif dan preventif     menurut Leavel dan Clark




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian

1.     Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan semua system yang terjadi pada tubuh manusia , serta fungsi dan prosesnya (Depkes RI, 2003)
Menurut pernyataan dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), kesehatan adalah keadaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara lengkap dan bukan hanya sekedar tidak mengidap penyakit atau kelemahan.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (Undang-Undang)

2.     Promotif
Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya). (Ottawa Charter,1986).
Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan kesehatan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mampu berperan secara aktif dalam masyarakat sesuai sosial budaya setempat yang didukung oleh kebijakan public yang berwawasan. (Depkes RI)
Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998).


3.     Preventif
            Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat (Notosoedirjo dan Latipun, 2005 : 145 )

B.Upaya Promotif dan Preventif
Pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dapat dilakukan dengan berdasarkan tingkat pencegahan sebagai upaya promotif dan preventif.
Upaya pencegahan menurut teori Leavel dan Clark (Maulana, 2009) dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.   Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah peningkatan kesehatan dan perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu adalah usaha-usaha yang dilakukan sebelum sakit (pre pathogenesis), dan disebut dengan pencegahan primer.
Pencegahan primer dilakukan pada masa individu yang belum menderita sakit. Pencegahan primer terdiri dari promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (spesifiic protection).
a)     Promosi Kesehatan (Health Promotion)
Health promotion bertujuan untuk meningkatkan, memajukan dan membina koordinasi sehat yang sudah ada hingga dipertahankan dan dijauhkan dari ancaman penyebab penyakit atau agent secara umum.
Pendidikan kesehatan yang diperlukan antara lain : Meningkatnya gizi, Perbaikan sanitasi lingkungan, Ph(derajat keasaman), Pendidikan sifat umum, Nasihat perkawinan, Penyuluhan kehidupan sex, Olahraga dan kebugaran jasmani, Pemeriksaan secara berkala, Meningkatnya standar hidup dan kesejahteraan keluarga, Nasihat tentang keturunan, Penyuluhan tentang PMS, Penyuluhan AIDS.

Meningkatkan dan memperbaiki program kesehatan ibu :
     1)   Layanan dan terdesentralisasi
     2)   Menyusun standar pelayanan dan pastikan adanya supervise
     3)   Mengembangkan dan menggunakan panduan tetap untuk manajemen komplikasi kebidanan
     4)   Memperbaiki sistem pelatihan dan memperbaharui keterampilan penyediaan pelayanan
     5)   Memperbaiki infrastruktur dan memperbaharui fasilitas
     6)   Menetapkan/memperkuat system rujukan
     7)   Menetapkaan/memperkuat mekanisme evaluasi kualitas pelayanan
     8)   Mengembangkan dan menggunakan instrumen untuk memperbaiki kualitas pelayanan
     9)   Home base maternal records
     10)   Partograf
     11)   Melakukan audit dan meninjau kembali kasus-kasus kematian ibu hamil.



Ruang lingkup promosi kesehatan :
1)      Pendidikan Kesehatan (Health education)
2)      Pemasaran sosial (sosial marketing)
3)      Penyuluhan
4)      Upaya peningkatan (Promotif)
5)      Advokasi di bidang kesehatan
       6)      Pengorganisasian, pengembangan, pergerakan, pemberdayaan masyarakat.

Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan pelaksanaan :
1)      Promosi kesehatan tatanan keluarga
2)      Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah
3)      Pendidikan kesehatan di tempat kerja
4)      Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum
5)      Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan



Tujuan promosi kesehatan meliputi :
1)      Membangun kebijakan masyarakat sehat
2)      Membangun keterampilan personal
3)      Memperkuat partisipasi komunitas
4)      Menciptakan lingkungan yang mendukung
5)      Reorientasi pelayanan kesehatan

Tindakan pencegahan meliputi :
1)      Perlindungan balita, ibu hamil
2)      Pemberian makanan
3)      Perlindungan terhadap ancaman akibat kerja
4)      Perlindungan khusus yang bersifat karsinogenik
5)      Menghindari terhadap zat-zat alergi
6)      Menghindari minuman berakohol
7)      Menghindari merokok

b)     Spesific Protection
Spesific protection adalah upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu. Spesific protection terdiri dari (Efendi, 1998 ; Maulana, 2009 ) :
                      1)      Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah terhadap penyakit-penyakit tertentu. Contohnya : imunisasi hepatitis diberikan kepada mahasiswi kebidanan yang akan praktek di rumah sakit.
                             2)      Isolasi terhadap penderita penyakit menular.
                             Contohnya : isolasi    terhadap pasien penyakit flu burung.
                      3)     Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan di tempat-tempat umum dan di tempat kerja. Contohnya : di tempat umum, misalnya adanya rambu-rambu zebra cross agar pejalan kaki yang akan menyebrang tidak tertabrak oleh kendaraan yang sedang melintas. Sedangkan di tempat kerja :para pekerja yang memakai alat perlindungan diri.
                      4)      Peningkatan keterampilan remaja untuk mencegah ajakan  menggunakan narkotik. Contohnya : kursus-kursus peningkatan keterampilan, seperti kursus menjahit, kursus otomotif.
                      5)      Penanggulangan stress. Contohnya : membiasakan pola hidup yang sehat , dan seringnya melakukan relaksasi.



2.   Pencegahan sekunder
Penegakan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat, disebut pencegahan sekunder (seconder preventive). Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit. Pencegahan sekunder bentuknya upaya diagnosis dini dan pengobatan segera ( early diagnosis and prompt treatment ).
a)     Early diagnosis
Early diagnosis mengandung pengertian diagnosa dini atau  tindakan pencegahan pada seseorang atau kelompok yang memiliki resiko terkena penyakit.
Tindakan yang berupaya untuk menghentikan proses penyakit pada tingkat permulaan sehingga tidak akan menjadi parah. Prinsipnya diterapkan dalam program pencegahan, pemberantasan dan pembasmian macam penyakit baik menular ataupun tidak dan memperhatikan tingkat kerawanan penyakit terhadap masyarakat yang tinggi. Misalnya : TBC paru-paru, kusta, kanker, diabetes, jantung dll.
                        Tindakan pencegahan meliputi :
1)     Upaya penemuan kasus (case finding) tertuju pada individu, keluarga, masyarakat. Misalnya : anemia gravidarum, dll.
2)     Survey kesehatan, untuk memperoleh data tentang prestasi dari penyakit banyak diderita masyarakat, sehingga dapat didiagnosis secara dini untuk diberi pengobatan segera.
3)     Papsmear, tujuan untuk deteksi dini adanya kanker serviks sehingga dapat dilakukan pengobatan tindakan segera.
4)     Pemeriksaan rutin pada tiap individu.
5)     Pengawasan obat-obatan, termasuk obat terlarang yang diperdagangkan secara bebas (golongan narkotika).
6)     Mencegah yang sudah ada agar tidak meningkatkan lebih lanjut. Misalnya : flu burung, papsmear.
b)     Prompt treatment
Prompt treatment memiliki pengertian pengobatan yang dilakukan dengan tepat dan segera untuk menangani berbagai masalah yang terjadi. Prompt treatment merupakan tindakan lanjutan dari early diagnosis. Pengobatan segera dilakukan sebagai penghalang agar gejala tidak menimbulkan komplikasi yang lebih parah.

3.   Pencegahan tersier
Pembatasan kecacatan dan pemulihan kesehatan disebut pencegahan tersier (tertiary prevention). Pencegahan tersier bentuknya membatasi ketidakmampuan/kecacatan (disability limitation) dan pemulihan kesehatan (rehabilitation). Pada proses ini diusahakan agar cacat yang diderita tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
a.                                             

Pembatasan kecacatan
Pencegahan dilakukan dalam taraf penyakit sudah nyata bahkan sudah lanjut sehingga penderita dalam keadaan disable (tidak sanggup melakukan aktivitas yang biasa dikerjakan walau tidak sakit). Sehingga penderita bisa sembuh.


Tindakan pencegahan meliputi :
1)     Pengobatan agar tidak makin parah
2)     Mencegah supaya penderita tidak mati
3)     Mencegah kecacatan yang menetap
4)     Mencegah penyakit menjadi tidak menahun
b.                                      

Rehabilitasi (pemulihan)
1)       Ruang dokter, yaitu pemulihan fungsi organ yang baru sembuh/mengalami kelainan yang menetap/cacat.
2)       Ruang biang diklat keterampilan, yaitu berupaya memulihkan kembali kemampuan profesionalnya sehingga dapat bekerja kembali di masyarakat.
3)       Ruang sosial, yaitu memulihkan kembali kehidupan sosial masyarakat sehingga masyarakat mau menerima kembali. Misalnya, sembuh dari penyakit kusta.
4)       Ruang kejiwaan (psikologi), yaitu upaya memulihkan kepercayaan dan harga diri penderita setelah sembuh dari penyakit. Misalnya :
a)              Tempat pendidikan untuk tuna netra dan rungu
b)             Tempat pendidikan untuk anak cacat
c)              Bedah rekonstruksi untuk mantan penderita kusta
d)             Fisioterapi dan latihan untuk penderita polio



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Promotif adalah suatu usaha pelayanan kesehatan ini pertama. Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
Upaya pencegahan leavel dan clark dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.     Pencegahan primer
Pencegahan primer terdiri dari promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific protection).
2.     Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder bentuknya upaya diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis dan promotif treatment).
3.     Pencegahan tersier
Pencegahan tersier bentuknya membatasi ketidakmampuan atau kecacatan (disability limitation) dan pemulihan kesehatan (rehabilitation).

B.    Saran
Sebaiknya pemerintah lebih mengupayakan dan menjamin kesehatan bagi warga negaranya yang kurang mampu dengan upaya pencegahan penyakit menular ataupun tidak menular, dengan cara memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi, perilaku dan kewaaspadaan dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar